Tuesday, March 25, 2014

Interaksi Sosial di Bidang Pertanian



Pengetahuan tentang proses-proses sosial memungkinkan seseorang untuk memperoleh pengertian mengenai segi yang dinamis dari masyarakat atau gerak masyarakat. Tedapat asek-aspek struktual dan prosesual. Masyarakat mempunyai bentuk-bentuk strukturalnya seperti, kelompok-kelompok sosial, kebudayaan, lembaga sosial, stratifikasi, dan kekuasaan, tetapi tidak semuanya itu mempunyai suatu derajat dinamika tertentu yang menyebabkan pola-pola prilaku yang berbeda, tergantung dari masing-masing situasi yang dihadapi. Perubahan dan perkembangan masyarakat yang mewujudkan segi dinamisnya disebabkan karena para warganya mengadakan hubungan satu dengan yang lainnya baik dalam bentuk orang-perorangan maupun kelompok sosial. Sebelum hubungan-hubungan tersebut mempunyai bentuk yang kongkret yang sesuai dengan nilai-nilai sosial dan budaya dalam masyarakat.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa proses sosial adalah cara-cara berhubungan yang dilihat apabila orang-perorangan dan kelompok-kelompok sosial saling bertemu dan menentukan sistem serta bentuk-bentuk hubungan tersebut atau apa yang akan terjadi apabila ada perubahan-perubahan yang menyebabkan goyahnya pola-pola kehidupan yang telah ada. Proses sosial diartikan sebagai pengaruh timbale-balik antara berbagai segi kehidupan bersama, misalnya pengaruh-mempengaruhi antara sosial dengan olitik, politik dengan ekonomi, ekonomi dan hukum, dan seterusnya.
Pembahasan dibatasi hanya pada bentuk-bentuk interaksi sosial, yaitu bentuk-bentuk yang tampak apabila orang-orang perorangan ataupun kelompok-kelompok manusia mengadakan hubungan satu sama lain terutama dengan mengetengahkan kelompok serta lapisan sosial sebagai unsure pokok struktur sosial. Dengan cara ini diharapkan akan diperoleh, baik aspek dinamis maupun statis dari masyarakat. Para petani bertemu dilahan sawah dan melakukan penanaman yang memiliki sistem-sistem yang sejak dulu dilakukan sehingga itu yang menjadi acuan untuk bertanam. Mereka para petani juga mengalami interaksi sosial satu dengan yang lain saat menanam padi secara bersama-sama.
Pengertian tentang interaksi sosial sangat berguna dalam memperhatikan dan mempelajari berbagai masalah masyarakat. Dengan mengetahui dan memahami prihal kondisi-kondisi apa yang dapat menimbulkan serta mempengaruhi bentuk-bentuk interaksi sosial tertentu. Interaksi sosial merupakan kunci dari semua kehidupan sosial karena tanpa interaksi sosial, tak akan mungkin ada kehidupan bersama.bentuk umum proses sosial adalah interaksi sosial (yang juga dapat dinamakan proses sosial) Karena interaksi sosial merupakan syarat utama terjadinya aktivitas-aktivitas sosial. Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antara orang-orang perorangan, antara kelompok-kelompok manusia, maupun antara orang-perorangan dengan kelompok manusia.
Berlangsungnya suatu interaksi didasarkan pada berbagai faktor, antara lain, faktor imitasi, sugesti, indentifikasi dan simpati. Faktor imitasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses interaksi sosial. Salah satu segi positifnya adalah bahwa imitasi dapat mendorong seseorang untuk mematuhi kaidah-kaidah dan nilai-nilai yang berlaku. Faktor sugesti berlangsung apabila seseorang memberi suatu pandangan atau sesuatu sikap yang berasal dari dirinya yang kemudian diterima oleh pihak lain. Identifikasi sebenarnya merupakan kecenderungan-kecenderungan atau keinginan-keinginan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan pihak lain. Identifikasi sifatnya lebih mendalam dari pada imitasi, karena kepribadian seseorang dapat terbentuk atas dasar proses ini.
Para buruh petani di Indonesia kebanyakan dari mereka merupakan orang yang tidak dapat mencukupi kebutuhannya sehari-hari. Karena di daerah sekitarnya kebanyakan lahan persawahan dan tetangganya biasanya simpati dengan keadaan seorang tersebut maka diberi pekerjakan untuk mengarap lahan sawah itu. Disini terdapat faktor identifikasi dulu dalam interaksi sosial yang menimbulkan rasa simpati itu.
Suatu interaksi sosial tidak akan mungkin terjadi apabila tidak memenuhi dua syarat, yaitu :
1.      Adanya kontak sosial (social-contact)
2.      Adanya komunikasi.
Pentingnya kontak sosial dan komunikasi bagi terwujudnya interaksi sosial dapat diuji terhadap suatu kehidupan yang terasing (isolation). Kehidupan terasing yang sempurna ditandai dengan ketidakmampuan untuk mengadakan interaksi sosial dengan pihak-pihak lain. Kehidupan terasing dapat disebabkan karena secara badaniah seseorang sama sekali diasingkan dari hubungan dengan orang-orang lainnya. Terasingnya seseorang dapat pula disebabkan oleh karena cacat pada salah-sati indranya, pengaruh perbedaan rasa tau kebudayaan yang kemudian menimbulkan prasangka-prasangka yang juga dapat menyebabkan seseorang itu terasingkan dari lingkungannya.