Pengetahuan
tentang proses-proses sosial memungkinkan seseorang untuk memperoleh pengertian
mengenai segi yang dinamis dari masyarakat atau gerak masyarakat. Tedapat
asek-aspek struktual dan prosesual. Masyarakat mempunyai bentuk-bentuk
strukturalnya seperti, kelompok-kelompok sosial, kebudayaan, lembaga sosial,
stratifikasi, dan kekuasaan, tetapi tidak semuanya itu mempunyai suatu derajat
dinamika tertentu yang menyebabkan pola-pola prilaku yang berbeda, tergantung
dari masing-masing situasi yang dihadapi. Perubahan dan perkembangan masyarakat
yang mewujudkan segi dinamisnya disebabkan karena para warganya mengadakan
hubungan satu dengan yang lainnya baik dalam bentuk orang-perorangan maupun
kelompok sosial. Sebelum hubungan-hubungan tersebut mempunyai bentuk yang
kongkret yang sesuai dengan nilai-nilai sosial dan budaya dalam masyarakat.
Dengan
demikian, dapat dikatakan bahwa proses sosial adalah cara-cara berhubungan yang
dilihat apabila orang-perorangan dan kelompok-kelompok sosial saling bertemu
dan menentukan sistem serta bentuk-bentuk hubungan tersebut atau apa yang akan
terjadi apabila ada perubahan-perubahan yang menyebabkan goyahnya pola-pola kehidupan
yang telah ada. Proses sosial diartikan sebagai pengaruh timbale-balik antara
berbagai segi kehidupan bersama, misalnya pengaruh-mempengaruhi antara sosial
dengan olitik, politik dengan ekonomi, ekonomi dan hukum, dan seterusnya.
Pembahasan
dibatasi hanya pada bentuk-bentuk interaksi sosial, yaitu bentuk-bentuk yang
tampak apabila orang-orang perorangan ataupun kelompok-kelompok manusia
mengadakan hubungan satu sama lain terutama dengan mengetengahkan kelompok
serta lapisan sosial sebagai unsure pokok struktur sosial. Dengan cara ini
diharapkan akan diperoleh, baik aspek dinamis maupun statis dari masyarakat. Para
petani bertemu dilahan sawah dan melakukan penanaman yang memiliki
sistem-sistem yang sejak dulu dilakukan sehingga itu yang menjadi acuan untuk
bertanam. Mereka para petani juga mengalami interaksi sosial satu dengan yang
lain saat menanam padi secara bersama-sama.
Pengertian
tentang interaksi sosial sangat berguna dalam memperhatikan dan mempelajari
berbagai masalah masyarakat. Dengan mengetahui dan memahami prihal
kondisi-kondisi apa yang dapat menimbulkan serta mempengaruhi bentuk-bentuk
interaksi sosial tertentu. Interaksi sosial merupakan kunci dari semua
kehidupan sosial karena tanpa interaksi sosial, tak akan mungkin ada kehidupan
bersama.bentuk umum proses sosial adalah interaksi sosial (yang juga dapat
dinamakan proses sosial) Karena interaksi sosial merupakan syarat utama
terjadinya aktivitas-aktivitas sosial. Interaksi sosial merupakan
hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antara
orang-orang perorangan, antara kelompok-kelompok manusia, maupun antara
orang-perorangan dengan kelompok manusia.
Berlangsungnya
suatu interaksi didasarkan pada berbagai faktor, antara lain, faktor imitasi,
sugesti, indentifikasi dan simpati. Faktor imitasi mempunyai peranan yang
sangat penting dalam proses interaksi sosial. Salah satu segi positifnya adalah
bahwa imitasi dapat mendorong seseorang untuk mematuhi kaidah-kaidah dan
nilai-nilai yang berlaku. Faktor sugesti berlangsung apabila seseorang memberi
suatu pandangan atau sesuatu sikap yang berasal dari dirinya yang kemudian
diterima oleh pihak lain. Identifikasi sebenarnya merupakan
kecenderungan-kecenderungan atau keinginan-keinginan dalam diri seseorang untuk
menjadi sama dengan pihak lain. Identifikasi sifatnya lebih mendalam dari pada
imitasi, karena kepribadian seseorang dapat terbentuk atas dasar proses ini.
Para
buruh petani di Indonesia kebanyakan dari mereka merupakan orang yang tidak
dapat mencukupi kebutuhannya sehari-hari. Karena di daerah sekitarnya
kebanyakan lahan persawahan dan tetangganya biasanya simpati dengan keadaan
seorang tersebut maka diberi pekerjakan untuk mengarap lahan sawah itu. Disini
terdapat faktor identifikasi dulu dalam interaksi sosial yang menimbulkan rasa
simpati itu.
Suatu
interaksi sosial tidak akan mungkin terjadi apabila tidak memenuhi dua syarat,
yaitu :
1. Adanya
kontak sosial (social-contact)
2. Adanya
komunikasi.
Pentingnya
kontak sosial dan komunikasi bagi terwujudnya interaksi sosial dapat diuji
terhadap suatu kehidupan yang terasing (isolation). Kehidupan terasing yang
sempurna ditandai dengan ketidakmampuan untuk mengadakan interaksi sosial
dengan pihak-pihak lain. Kehidupan terasing dapat disebabkan karena secara
badaniah seseorang sama sekali diasingkan dari hubungan dengan orang-orang
lainnya. Terasingnya seseorang dapat pula disebabkan oleh karena cacat pada
salah-sati indranya, pengaruh perbedaan rasa tau kebudayaan yang kemudian
menimbulkan prasangka-prasangka yang juga dapat menyebabkan seseorang itu
terasingkan dari lingkungannya.